Sabtu, 24 September 2011

Cerita Cinta Dwinda #1

Sore berganti menjadi malam yang indah, saat ini yang di tunggu tunggu para remaja *malam Minggu* Dwinda yang sedang sendiri menunggu seseorang yang tak akan datang ke taman itu pun sedang menulis sesuatu di lembaran kertas merah yg isinya "Aku selalu menunggu kamu disini, di tempat dulu kita kenal." dia sudah menghabis kan beberapa kertas namun sang pria itupun tak kunjung datang, Dwinda hampir putus asa karenanya, beberapa menit kemudian datanglah pria yang berwibawa benama Randha, dia menghampiri Dwinda "sendirian saja dek? ko ngga sama pacarnya?" kata Randha, Dwinda pun cuek dengan pertanyaan Randha, Dwinda memang terkenal gadis yang cuek dengan orang yang belum dikenalnya, karena Dwinda bosan sendirian dia pun menjawab pertanyaan Randha "iya aku sendirian, aku lagi menunggu pria yang sudah lama dekat dengan ku, tapi keliatannya dia tak mungkin datang hanya untukku, atau mungkin dia dateng bersama gadis cantik disampinya?" sahut Dwinda. "Jangan nethink dulu dek, ngga ada yg ngga mungkin, oh ya kita belum kenalan, namaku Randha, nama kamu siapa?" sahut Randha, "makasih ya ka uda mau buat aku positive thinking! nama ku Dwinda." Setelah mereka lama berbincang bincang mereka pun mulai kenal dan bertukaran nomor handphone, dan sejak saat itu Dwinda sedikit sedikit sanggup melupakan pria yg ditunggunya sejak 5tahun lalu dan yg menggembirakan Dwinda baru tahu bahwa Randha adalah cinta monyetnya sewaktu SMP dan dia juga mencintai Randha lagi. 

Satu bulan kemudian........

Randha: "dek kamu kan sudah tau aku siapa, skrg kamu mau ngga jadi pacar aku?"
Dwinda: "emm gimana ya ka? emang sih umur aku uda 21tahun aku uda besar, aku juga uda sarjana, ta...pi"
Randha: "tapi apa dek? dedek nolak aku? makasih ya dek uda mau jwb"
Dwinda: "aku kan belum selesai jawabnya ka.."
Randha: "oh maaf aku terlalu menggebu, tapi apa dek emangnya?"
Dwinda: "gmn ya bilangnya? tapii.... tapi.... tapi"
Ceplokkkk tiba tiba Randha memukul bahu Dwinda.

Dwinda: "tapi aku emang suka sama kaka, aku uda suka sejak dulu!"
Randha: "nah gitu aja susah, kenapa juga harus dipukul dulu? maaf ya sayang?"
Dwinda: tuwing tuwing tuwing "ha? sayang? gilak ka."
Randha: "wah aku dikatain gila"
Dwinda: "yaya maaf"
Randha: "haha, berarti kita uda jadian dong?"
Dwinda: "ha? kata sp? sadar woyy aku belum jawab"
Randha: "oh iya kamu belum jawab, dari dulu ko dongong ku ngga ilang ilang ya? buruan jwb!"
Dwinda: "aku mau jwb, iya deh aku nrima kamu, tapi jgn over protektif ya"
Randha: "siap sayang kuuuu"
Dwinda: "eh aku ngga bisa banyak main, aku harus ngajar di SMA, gmn?"
Randha: "haha, gimana sih kamu? aku kan juga ngga bisa banyak pergi pergi, paling kalo weekend doang, ntar kalo aku pergi meeting nya gimana?"
Dwinda: "oh iyaya, kamukan harus buatin minum bos bos dikantor *waaaa OB*"
Randha: "kamu jahat ya? aku kan yg punya kantor!"
Dwinda: "iya iya, jangan marah dong, kan cuma bercanda, pulang yuk, uda malem nih"
Randha: "yuk aku anter."

Di sepanjang jalan mereka berdua bernyanyi, mereka mengingat masa lalu. Sesampainya dirumah, Randha pamit ke bundanya Dwinda.
Keesokan harinya..
kukuruyukkkkk petok petok petok ayam pun mulai bernyanyi dan bersahut sahutan satu sama lain. Dwinda pun berangkat ke SMAN** untuk mengajar, sesampainya disekolah Dwinda duduk diruang guru meja paling pojok, ada guru yg menghampiri.

Pak Bejo *jaman kini masih ada nama kayak gitu?*: "bu, gimana kencannya sama mas Randha?"
Dwinda: "loh bapak ko tau?"
Pak Bejo: "tau dong bu, masak tentang ibu guru terprestasi disekolah ini ngga tau, tadi pagi jadi gosip loh bu, kapan nikahnya?"
Dwinda: "haduhh bapak, saya masih muda, belum ada rencana"

teeetttttt, bel sekolah pun berbunyi.



_BERSAMBUNG_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar