Catatan pagi kemarin.
Senja tadi ketika
guratan warna jingga tertutup kelambu petang ini
sepasang merpati
terbang menari nari diatas awan
seolah aku merasa
bahwa aku ini batu kerikil yang dilempar tangan keatas
dan jatuh ke
lelehan aspal ,aku digilas stom, rata diratakan, halus bagi pijakan.
lalu gemuruh
badai dan mendung menghardik langit dengan senyuman
merekah bunga
bunga bermekaran dan bulir demi bulir aku rasakan
dari bunga dan
daun daun yang lelah menopang air
air jatuh
didahiku
merambat melewati
sela mata kiri diatas hidung
jatuh dibibir
kucecap asin
aku kau hanya
ingin dicintai dan mencintai
aku bingung
aku mencintai
daun, bambu bambu
merunduk
seperti menangis
diatas air
sekilan tangan
kabut dari utara
berhembus keselatan
kecipak bader
soca malam ini
membakar
semangatku menyanding pagi
menunggu matahari
bersinar terang
rumput-rumput
mengembun
nampak dari jauh
terlihat
seperti berlian
bening menembus
membias hingga warna hijau terlihat seperti pelangi
fajar
ayam-ayam keluar
dari kandang
didepan tanah
yang kududuki
ia mencakar-cakar
aku merasa senang
si ayam dapatkan
makanan
cacing ..
dia meronta-ronta
menggeliat-geliat
dibawa lari oleh
si ayam
diparuhnya si
cacing berontak
Ya....
ayamlah yang
menang
cacing ditelan
kembali aku
melihat
riak kecil di air
hampala
udang wader dan
ikan ikan kecil lainya
lari bersembunyi
menyelamatkan diri
aku dapat sesuatu
kuambil joran
walesan begitu juga reel dan senar
kurakit dengan
poper sebagai umpan
Ya ...
kulempar tepat
diatas
ketika hampala
mengejar mangsanya
dalam hatiku
Hampala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar