Kembali
Pertemuan itu tak tereja waktu. Tiba-tiba saja kau sudah berdiri di
hadapanku, menatapku. Sejenak kulihat engkau ragu, sejenak kulihat ada aku di
matamu.
Aku tersenyum salah tingkah. Lucu jika aku masih saja belum siap
bertemu denganmu. Tapi rasa itu nyata saat kau datang menyapa.
Benarkah bahwa kaupun tak tahu harus berbuat apa? Benarkah bahwa
kaupun menebak apa yang kurasa? Entahlah.
"Aku tahu kita seharusnya bersama, aku masih sangat
mencintaimu," katamu setelah lama membisu. Aku tersenyum kelu. Tak
seharusnya kau mengaku, cukup hatimu saja yang tahu. Terlambat bagimu untuk
menyesali semua itu. Aku tak ingin lagi tahu.
Dengan ragu kau genggam jemariku - membuatku menyadari sesuatu. Aku
tahu kau telah kembali, tapi hatiku sudah terlanjur pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar