Sabtu, 22 Oktober 2011

pesan cinta itu

Pesan Cinta Itu

Nama ku Golrya Alma panggil saja aku Ryma. Aku tinggal di Bandung tapi aku asli Australia. Aku bersekolah di BPI1 Bandung. Aku mempunyai tiga orang sahabat baik mereka bernama Nana, Lalak, Tiwik. Tepat pada tanggal 6 Juni 2011 lalu aku memiliki kekasih bernama Aditya Kurniawan dia salah satu lelaki yang sangat aku sayangi. Aku mengenal Adit saat kakak ibuku meninggal, yang mengenalkanku pada Adit yaitu Nana, aku tak bisa melupakan kejadian itu karena aku sangat menyayangi Adit. Tapi aku tak bisa hidup bersamanya selamanya, aku mengidap penyakit dan umur ku sudah bisa dihitung dengan jari tanganku sendiri, aku sangat kasihan dengannya, aku tak mau dia tahu tentang ini semua. Satu bulan aku jalani dengannya tepat pada malam itu dia mengingkari janji padaku, aku sangat kecewa dengannya. Karena kecewa aku pergi dari rumah dan ingin bunuh diri, tapi aku berpikir dengan matang matang ternyata aku salah. Aku kembali pulang ke rumah.
Hari hari aku lewati dengan biasa. Beberapa hari setelah kejadian itu aku masuk rumah sakit, kondisi aku mulai drop. Aku mulai merasakan betapa besarnya cinta Adit untukku. Aku juga mulai mengingat umurku yang semakin hari berganti semakin cepat aku mati. Tapi Adit tak tahu apa penyakit yang aku derita ini, dia hanya tahu aku sakit biasa, demam dan karena kelelahan saja.
Hari – hari telah aku lewati, semakin parah penyakitku itu, lama- lama Adit pun tahu aku memiliki penyakit itu. Tapi aku tak mau Adit terpuruk, aku selalu memberi kebebasan kepada Adit untuk mencari perempuan lain. Tapi Adit pun memiliki rasa yang sama padaku, Adit sangat sangat mencintaiku.
Pada bulan Agustus ini aku mulai memasuki masa kritis. Aku juga sudah tidak kuat hidup, karena setiap hari semakin terasa penyakit ini. Setiap saat aku memikirkan dua hal yang tak mungkin. Yang pertama Adit dan yang kedua penyakitku ini. Tepat tanggal 15 Agustus aku berpesan kepada Adit “Sayang jika nanti aku telah tiada berikan sepenuh hatimu pada Nana, aku takut hatimu jatuh kepada hati yang salah.” Dan tepat hari ini tanggal 18 Agustus aku telah tiada. Aku pergi untuk selamanya, aku yakin Adit bahagia bersama Nana. Semoga semua orang yang aku tinggalkan bahagia. Tapi mengapa satu jam saja itupun tak mungkin, satu jam saja beri waktu aku hidup untuk mengatakan hati sebenarnya untuk Adit “Adit walaupun raga ku telah mati, namun rasa cintaku padamu tetap tumbuh dihatimu, jaga baik baik hatiku Adit” kata kata itu yang terngiang di hatiku.
Di dunia yang berbeda ini aku selalu ada untuk mu, aku sangat mencintaimu.
Selamat tinggal Aditya Kurniawan 



nama tokoh, tempat, dan lain lain hanya karangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar